Senna Gauri Atmaja merupakan putri satu-satunya keluarga Atmaja dan selama ini ia hidup bergelimang harta. Namun semua itu berakhir karena penghianatan hingga menyebabkan kematian dirinya pada lima tahun kemudian dimasa depan. Saat ini ia telah diberikan kesempatan untuk hidup kembali dan ia berjanji akan menyelamatkan semua keluarganya dan hidup bahagia dengan memilih jalan kebahagian, yang akan ia pilih dan ia akan membalaskan semua dendamnya ini kepada sepupu yang telah menghianatinya. Ya bukan sepupu tapi adik berbeda Ibu, yang diakui Papinya sebagai anak kerabatnya.
Senna menatap wajahnya dicermin dan ia memegang kalung pemberian Maminya dan kalung ini merupakan kalung turun menurun dari Neneknya. Maminya memang pernah bilang, jika sang Nenek pernah diberikan satu kali kesempatan untuk memilih kebahagiaan dan akhirnya dimasa hidupnya sang Nenek meninggal dengan kebahagiaan karena memiliki keluarga yang mencintainya. Mungkin dulu Neneknya juga diberikan satu kali kesempatan seperti ini, sama seperti dirinya dan Neneknya berhasil menemukan kebahagiaannya.
Senna menghela napasnya karena hari ini adalah hari ulang tahun sang Kakek dari pihak Papinya. Hari ini juga adalah hari dimulainya kisah baru dan lembaran baru yang ingin ia pilih. Ya ia akan dipertemukan oleh laki-laki bernama Panca Pamungkas Pradana yang merupakan suaminya di masa depannya nanti, jika ia kembali jatuh cinta dengan sosok Panca. Apalagi dirinya akan dijadikan batu pijakan bagi Panca untuk menaiki posisi tinggi di Perusahaan keluarganya.
"Aduh anak Mami ini sudah cantik banget, ayo kita kebawah Nak! Papi sudah menunggu dari tadi loh....!" Ucap Lisa.
"Iya Mi," ucap Senna tersenyum bahagia karena ia bisa kembali ke momen bahagianya bersama sang Mami.
Senna menghela napasnya ia mengingat apa terjadi ketika acara ulang tahun ini nanti dan ia akan mengubahnya dan ia tidak akan masuk kedalam perangkap yang sama. Artinya ia akan menghidari hal-hal yang membuatnya terperangkap oleh bujuk rayu seorang Siska.
Siska melangkahkan kakinya masuk kedalam ruangan ini dan ia tersenyum melihat Senna dan Lisa. "Wah...cantik banget kamu Senna," ucap Siska. Senna tersenyum karena ia berupaya agar ia telihat biasa saja dan tidak terjadi apa-apa padanya. Ia ingat jika semua yang terjadi saat ini sama dengan kehidupannya yang lalu. Siksa sangat pandai bersandiwara dan ia terlihat sebagai seorang sepupu yang sangat menyayangi dirinya, namun dibalik itu semua perempuan ini menyimpan dendam yang begitu besar padanya. Mengingat pengakuannya kenapa ia begitu benci padanya dan ingin menghancurkannya, itu karena ia ternyata adalah anak papinya dengan perempuan lain.
Siska menginginkan apa yang ingin ia miliki dan laki-laki bernama Panca Pamungkas merupakan suaminya dimasa itu, akan berselingkuh dengan Siska. Siska mengaku ia telah lama mencintai Panca dan ia adalah penghalang terbesar kebahagiaan mereka, oleh karena itu Senna akan memilih jalan lain. Jalan yang akan membuat hidupnya selamat dari malapetaka dimasa depan nanti. Kesempatan kembali ke masa sekarang akan ia manfaatkan sebaik-sebaiknya dan ia akan membongkar semua kedok Siska, agar ia bisa menyelamatkan keluarganya.
Senna memejamkan matanya, ia menahan dirinya untuk tidak menangis saat ia mengingat kejadian itu. Ya saat ia hamil besar Siska juga berupaya membunuhnya dengan berbagai cara. Dari membuat sekenario pencopetan ketika ia sedang berbelanja disalah satu Mall dan kejadian iyu sangat cepat hingga ia terjatuh diparkiran mall lalu merasa kesakitan yang sangat luar biasa namun ia masih bisa menyelamatkan kandungannya. Hingga akhirnya rencana gila itu dilakukan dengan sangat terencana, ia yang tiba-tiba terdorong dari atas tangga hingga bayi yang ia kandung akhitnya meninggal didalam kandungan. Ya...karena kejadian itu rahimnya harus diangkat dan itu menjadi bahan hinaan bagi Panca karena ia menjadi perempuan cacat yang tidak bisa memberikannya anak.
Mengingat itu semua membuat Senna ingin menangis, namun ia menahan dirinya untuk tidak meneteskan air matanya. Hari ini adalah hari di mana ia harus berusaha menghidari perjodohannya dengan Panca. Ia akan melakukan cara apapun agar ia tidak bersama Panca. Ya...ia akan memulai kehidupannya yang baru dan ia akan menyelamatkan Maminya dari rencana jahat Siska, yang ingin membalas dendam dengan Maminya.
Maminya harus tetap hidup dan ia akan mengubah masa depan ya harus...semua harus berusaha karena ia memiliki pengalaman dimasa depan yang bisa ia ubah dimasa lalu. "Pokoknya nanti kamu kalau sama Kakek dengerin aja Kakek maunya apa, punya cucu perempuan satu-satunya kayak kamu pasti Kakek ingin yang terbaik untuk kamu sayang," ucap Lisa tersenyum lembut.
"Iya Mi," ucap Senna.
Seorang lelaki tampan mendekati Lisa dan Senna, ia tersenyum melihat kedua perempuan yang sangat ia sayangi. "Kenapa lama sekali?" Tanyanya kesal. Laki-laki tampan ini bernama Bratadikara Atmaja, ia berkulit putih dengan hidung mancung dengan garis wajah tegasnya memperlihatkan ketampanan seorang pangeran gagah yang misterius dibalik senyumnya yang menyebalkan. Laki-laki ini dulu adalah pelindungnya dan menghilang dua hari sebelum kematiannya. Dulu harapan Senna agar Kakak sulungnya ini menyadari jika ia sama sekali tidak gila seperti apa yang dituduhkan Panca dan Siska. Ya...Batara memang tidak percaya jika adik perempuannya itu gila dan ia telah berusaha untuk menyelamatkan adiknya ditengah gempuran dirinya, yang sedang kalut karena Atmaja grup yang bergejolak dan juga perselingkuhan istrinya.
Barata harus kehilangan semuanya karena rencana jahat Panca dan Siska yang meruntuhkan Atmaja dari dalam. Ya Senna harus berusaha menyingkirkan Siska dari Atmaja grup dan ia juga akan membuat Kakak sulungnya tidak menikahi perempuan jahat itu yang juga merupakan pion seorang Siska. Perempuan nakal yang Siska bayar untuk masuk kedalam kehidupan Barata, lalu menjebak Barata dengan cinta yang penuh penghianatan. Beginilah cara Siska menghancurkan keluarganya dan ia tak ingin itu terjadi, apapun akan ia lakukan demi menyelamatkan keluarganya.
"Kenapa wajahmu muram begitu Dek apa sih yang kamu pikirkan? Tanya Barata mengelus pipi Senna membuat Senna tersenyum. "Idih senyum kamu ya biasanya kamu marah banget sama Mas dek," ucap Barata yang aneh dengan tingkah adiknya yang sekarang hanya tersenyum dan terlihat lebih dewasa.
Barata dan Senna memiliki kemiripan wajah karena keduanya sangat mirip dengan Maminya yang cantik dan berkulit putih. Berbeda dengan sang Papi yang memiliki kulit coklat dan berwajah jawa, sedangkan Lisa sang Mami memiliki keturunan chinese. Perpaduan keduanya, yang membuat wajah Senna dan Barata menjadi sangat menawan.
Senna terkejut ketika tangannya di pukul pelan oleh sanga kakak. "Apa Mas?" Tanya Senna.
"Melamun aja kamu Dek," ucap Barata dan ia ingin mengelus kepala Senna namun Lisa memukul lengannya.
"Rambut si adek udah disisir rapi kamu jangan acak-acak rambut bidadari Mami dong!" Ucap Lisa membuat Barata tersenyum.
Senna menatap kearah lantai dua di mana Siska masih berdiri disana, terlihat dengan jelas jika Siska sangat membenci keluarga ini dan ketika mata Siska bertemu dengan mata Senna, Siska segera mengubah ekspresinya dengan menunjukkan senyum manisnya. "Sis...ayo sini!" Ucap Senna sengaja memanggil Siska agar segera mendekatinya.
Siska melangkahkan kakinya turun dari tangga dengan cepat dan ia segera memeluk lengan Senna. Senna berusaha mati-matian untuk tidak menghempaskan tangan ini. Tangan yang akan memukulnya dengan kejam dan memakinya, ia harus bisa terlihat biasa dan berpura-pura tidak mengetahui jati diri Siska. Ya...ia nanti akan membicarakan masalah ini berdua saja dengan Barata agar Barata mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi, siapa ibu kandung Siska dan kenapa Papinya berselingkuh sedangkan Papinya selama ini terlihat sangat mencintai Maminya. Apa cinta yang ditunjukkan Papinya kepada Maminya itu selama ini palsu, entalah Senna juga masih sangat penasaran dengan apa yang sebenarnya terjadi.