Terpesona

1425 Kata
Ting ... Pintu lift terbuka menampilkan sosok pria tampan dengan setelan jas abu-abunya tanpa dasi 'Selamat pagi pak." Sapa Queen yang terlihat baik dalam balutan bloushe berwarna cream itu "pagi Queen." sapa pria tampan itu, lagi-lagi dengan senyum khas nya. Marcellio berjalan masuk keruangan nya yang juga di ikuti oleh Queen "pak untuk jadwal hari ini, anda ada makan siang bersama Direktur Grup Nationt , dan meeting dengan beberapa investor." jelas Queen pada bosnya yang masih setia mendengarkan rincian yang ia jabarkan " baiklah aku mengerti. oh iya, tolong beritahu bagian tim Desain dan Perencanaan untuk sore ini aku akan mengecek persiapan presentasi mereka.. " Marcell berucap santai sambil melakukan pengecekan pada beberapa tumpukan berkas di mejanya " baik pak akan saya sampaikan." Queen berjalan ke arah lemari yang berisi beberapa keperluan dan pakaian Marcell, yaa memeng Marcell memiliki beberapa pakaian dan keperluan di kantornya sengaja di letakan jikalau ada pertemuan atau acara yang mendadak harus ia hadiri ... Queen mengambil sebuah dasi dan berjalan ke arah pemilik dasi tersebut " permisi pak." ucap Queen sambil menunjukan dasi yang ia pegang. Marcell menatap kearah Queen lalu melempar senyum pria itu berdiri dari kursinya lalu melangkah mendekati Queen dan berdiri di depan sekertaris nya itu. Bukan hal yang baru bagi Queen melakukan hal seperti memasangkan dasi, atau menyiapkan pakaian untuk Marcell selama hampir 5 tahun dia melakukannya atas persetujuan pria itu. Marcell tidak merasa terganggu dengan perhatian Queen karena dia merasa itu memang sudah tugas sekertaris pribadinya, walau terkesan cuek dan pendiam, Queen tetap memiliki sisi lembut dan perhatian juga sikap fleksibel dalam dirinya itu yang membuatnya Marcell beruntung memilikinya "apa anda suka dasi yang saya pilihkan pak?." Tanya Queen sebelum memasangkan dasi yang ia pegang ke leher pria itu "Ya aku suka." jawab marcell seperti biasa, memang Queen selalu menanyakan pada Marcell apa dia menyukai pilihannya atau tidak walau dia tau jawaban Marcell pasti selalu sama " baiklah pak." Queen mengangkat tangannya mengikatkan dasi di kerah pria itu. Perbedaan tinggi mereka yang lumayan membuat Queen agak sulit memakaikannya apa lagi hari ini Queen hanya memakai heels 5 cm Melihat itu Marcel tersenyum kecil dan sedikit menundukkan badannya mengikis jarak antara dia dan sekertaris nya itu " seperti ini." Queen hanya tersenyum melihat sikap pengertian bosnya ini andai dia tidak tau sifat casanova pria di depannya pasti dia sudah jatuh hati sedari lama "sudah pak." Queen mengangkat wajahnya yang tanpa sadar membuat pandangan mereka bertemu Queen menatap manik pria itu mata yang selama ini dia lihat mengapa bisa begitu mempesona sekarang? sebenernya dulu pun mempesona, namun hanya dia seorang yang baru menyadarinya sekarang. Queen tersadar saat suara berat pria itu membuyarkan segala lamunannya " apa aku sudah bisa kembali bekerja" tegur Marcell "apa?b-bisa pak, ." Queen menjawab dengan kikuk. sambil merutuki kebodohannya dalam hati bisa-bisanya dia terpesona pada pria yang adalah bosnya sendiri Queen POV Aku datang dengan dasi pilihanku, ya aku melihat dia datang tanpa dasi ke kantor dan sudah menjadi kebiasaan ku mengurus perlengkapan serta kebutuhannya, aku selalu bertanya padanya apa pilihanku sesuai dengan seleranya walau aku tau betul bagaimana selera pria ini tapi aku tetap tidak boleh lancang aku harus menanyakan pendapat nya terlebih dahulu, karena aku bawahannya. aku memasangkan dasinya dan perbedaan tinggi kami membuatku sulit mengikatkannya tanpa ku duga dia menundukkan badannya " seperti ini" senyum indah dan mata yang mampu memikat semua wanita, ," sudah pak" ucapku tanpa sadar membuat tatapan kami bertemu dan bisa-bisanya terpesona pada pria ini bukankah aku sudah sering melihatnya,bersamanya, dan aku tau betul sifat playboy pria ini tapi bagaimana bisa aku terpesona olehnya lamunanku hilang saat suara beratnya yang menyadarkan ku "apa aku sudah bisa kembali bekerja" ucapnya, akhh ... memalukan dia tau aku sedang terpesona olehnya dan aku hanya bisa merasa malu atas kebodohan yang aku lakukan. tidak ingin berlama-lama dalam suasana kikuk aku memilih kembali ke mejaku mengerjakan pekerjaan yang lain. aku tidak ingin dia berpikir aku menyukainya dan membuat hubungan di antara kami menjadi canggung Marcellio POV Kami saling menatap,gadis yang selama ini selalu sampingku tanpa ku sadari memiliki mata yang indah. ya, aku tau di balik pakaiannya yang tertutup itu ada lekuk tubuh indah yang sedang ia sembunyikan. ada apa dengan ku? bisa-bisanya aku berpikir seperti ini pada nya aku dapat melihatnya menatapku lekat seperti sedang terpikat olehku beberapa saat aku juga sedikit terbuai namun aku harus segera menyadarkan lamunannya pekerjaan kami banyak, sia-sia aku mengajinya hanya untuk menatap ku seperti ini " apa aku bisa kembali bekerja sekarang" " apa? bi-bisa pak." Jawabnya dengan wajah memerah. dengan cepat dia meninggalkan ruangan ku. sedangkan aku hanya terkekeh kecil ternyata dia terlihat menggemaskan jika sedang merasa malu : ___ " kenapa kalian hanya berdua." Tanya Queen yang baru saja datang ke kantin kantor dan menemukan hanya ada Joy dan David di-sana " Viona sedang sibuk Queen,bukankan bos minta hasil persentasi nanti sore dia masih sibuk menyiapkannya." jelas Joy sambil menyedot ice coffenya " kenapa bos tiba-tiba mempercepat persiapan persentasi, apakah terjadi sesuatu." Tanya David " aku tidak tahu, tadi pagi dia hanya menyuruhku memberitahu hal ini pada bagian desain dan perencanaan." jawab Queen sambil menaruh nampan makannya di meja Mereka melewati wak makan siang seperti biasa dengan berbincang dan bercanda sebelum akhirnya harus kembali ke kesibukan mereka masing-masing ___. " aku menyukai rencana ini,walau ada beberapa yang harus di perbaiki tapi untuk garis besar ini sesuai dengan tujuan kita, dan projects game ini bisa segera dia buat dan di rilis. untuk itu aku mohon kerja keras kalian. Dan untuk bagian yang harus di revisi kalian bisa serahkan ke sekertaris ku jika sudah di perbaiki." jelas Marcell sebelum pergi meninggalkan ruang persentasi " Queen." panggil Viona pada sahabatnya itu " kau sudah bekerja keras sayang." puji Queen sambil tertawa dia tau betul betapa sibuk Vio menyiapkan persentasi karena pertemuan yang di percepat " akhh.. bisa gila aku kalau dia memajukan hal secara mendadak seperti ini." decak Viona frustasi " hahha..baiklah aku harus kembali sekarang dan jangan lupa revisi mu Vio." Goda Queen sambil tertawa meninggalkan sahabatnya yang kini Mendengus kesal, sepertinya dia harus lembur hari ini : : : "Anda sudah mau pulang pak," tanya Queen, sembari membereskan beberapa barangnya karena dia juga akan pulang " iyaa aku ada sedikit urusan, bagaimana dengan mu,?" Tanya Marcell pada sekertaris nya itu " saya juga pak,," " kalau begitu ayo pulang bersama," ajak Marcell " baik pak, saya akan siap sebentar lagi" ucap Queen dengan senyum tipis, ia bergegas merapikan barang agar Marcell tidak perlu menunggu lama Marcell memang sering memberi Queen tumpangan kemaren rumah Marcell searah dengan jalan menuju rumah Queen " terima kasih pak atas tumpangannya, " ucap Queen sambil melepas sit bell dan beranjak keluar dari mobil "ya sama-sama, sampai jumpa besok," ucap Marcell sambil tersenyum dan melajukan mobilnya berlalu meninggalkan Queen Marcell segera pulang Setelah menyelesaikan makan malamnya dengan direktur Thomas ia sengaja memilih restoran yang searah dengan Rumahnya agar ia bisa langsung melaju pulang setelah selesai : : Marcell menatap kosong apartemen mewah nya, sepi dan sunyi itu yang ia rasakan, di rumah sebesar ini hanya dia yang tinggal, pembantu hanya datang beberapa hari sekali untuk membersihkan tempat itu. Marcell membaringkan tubuhnya di ranjang king size dengan sedikit kekosongan di hatinya, terkadang ia merasa kesepian kehidupan mewah yang ia jalani tidak dapat menutup kekosongan hatinya. kenyataan sebenarnya ia butuh seseorang yang memperhatikannya : : : : : keesokan harinya " hey apa yang terjadi Queen kenapa dia meminta rapat mendadak? " tanya David heran Pada tingkah bosnya yang kini suka melakukan hal secara mendadak " aku tidak tau Dav, tapi sepertinya bukan sesuatu yang buruk." Ucap Queen sambil terkekeh oleh pertanyaan temannya : : : "aku akan mengumumkan bahwa grup Nationt setuju bekerjasama dengan kita untuk memasukan brand produknya dalam game kita sebagai promosi, ." Ucap Marcell tegas dengan senyum tampan khas nya Berita gembira itu disambut sorakan senang para pegawainya " maka dari itu aku akan mengadakan pesta perayaan untuk ini." Ucap Marcell "pesta perayaan ??," tanya david " yaa, aku akan mengadakan pesta perayaan malam ini di club xx kalian semua harus datang anggap ini hadiah kecil dari ku atas kerja keras kalian." ucap Marcell dengan smirk mempesonanya "kau akan ikut kan Queen?" tanya joy " emm..entahlah aku belum pernah ke club bersama rekan kantor yang lain apa lagi bos.." jawab Queen bingung " kenapa kau bingung, datang saja paling tidak ada yang akan mengenalimu jika sudah di club," sindir Viona. karena perbedaan Queen saat di kantor dan di club sangat besar " Viooo!!." Queen geram dengan perkataan sahabatnya.ia dapat melihat senyum nakal Vio yang seolah sedang mengejeknya
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN