Part 11 Nara mengamati wajah Argan yang terdiam seakan menyimpan sesuatu. “Mas Argan, kenapa diam? Itu pesan dari siapa?” Nara mengernyit. “Mas juga nggak tahu. Nomor asing dan dia mengancam akan membalas dendam kematian Mareta. Dari pesan ini, aku menyimpulkan Mareta punya seseorang di masa lalu. Dan aku sangat yakin akan hal itu.” Nara memicingkan matanya, “Mas Argan sangat yakin? Apa almarhumah Mbak Mareta pernah bercerita soal masa lalunya?” Argan menatap Nara datar meski dalam dadanya bergemuruh sesuatu yang sangat menyesakkan. Sesuatu yang sebenarnya tidak ingin dia ingat-ingat lagi apalagi hal itu terkait aib orang yang sudah meninggal. Hanya saja, kasus masa lalu Mareta yang belum terselesaikan ditambah dengan datangnya pesan w******p dari orang tak dikenal dan bernada anc

