Bab 23. Secuil Perhatian yang Tersisa

1134 Kata

Veronica membuka matanya perlahan, menatap Lukas dengan ekspresi yang sulit diartikan. Kata-katanya tadi seperti anak panah yang melesat langsung ke hatinya. Tapi ia tidak bisa begitu saja menjawab. Luka lama yang bagi keduanya masih terlalu menyakitkan untuk dibicarakan dalam suasana santai seperti ini. "Saya nggak pernah mengkhianati Bapak. Kalau Bapak memilih untuk percaya pada apa yang dikatakan orang lain, itu di luar kendali saya," jawab Veronica dengan lirih. "Kamu masih bisa menyangkal, bahkan setelah semua bukti-bukti yang ada. Aku memang bodoh karena pernah percaya kamu benar-benar mencintaiku." Lukas mendengkus sinis dan tatapannya sedingin es. Sementara Veronica menundukkan kepala, tangannya mengepal di pangkuannya. Tapi itu tak berlangsung lama karena Veronica berniat untu

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN