Lukas terpaku di tempatnya. Perkataan Simon barusan terus bergema di kepalanya, mengguncang dinding keyakinannya yang selama ini dibangun di atas amarah dan pengkhianatan. "Apa maksudnya Vero hanya mencintaiku?" pikirnya sembari menggenggam rokok yang nyaris habis terbakar tanpa dia sadari. Lukas lalu mematikan rokoknya dengan gerakan kasar. Ada sesuatu yang mendorongnya untuk mencari tahu lebih jauh, tetapi bersamaan dengan itu, ada rasa takut yang bersemanyam di dalam dirinya. Rasa takut menghadapi kenyataan yang mungkin jauh dari apa yang selama ini dia percayai. Lukas segera berlari menyusul Simon, namun langkahnya terhenti sebab Simon sudah berada bersama rekan satu divisinya. Tak mungkin juga Lukas menghadang pria itu, sama saja dia menciptakan rumor baru. Dia berbalik dan melang