Helena berdiri tepat 3 meter dari ketiganya, wajahnya merah padam, matanya menatap tajam ke arah Lukas dan Veronica. Langkah Helena cepat dan suara sepatu hak tingginya yang menghentak lantai terdengar keras seiring dia mendekat. "Lukas! Apa yang kamu lakukan dengan perempuan ini?" Helena menunjuk Veronica dengan nada tinggi, penuh kecurigaan. Veronica menghela napas panjang, mencoba menenangkan diri. "Tunangan Bapak sudah datang. Lebih baik sekarang kami pergi dari sini. Saya mau mengantarkan Ibu saya naik taxi." Namun, sebelum Veronica sempat berbalik, Lukas mengangkat tangan, menghentikannya. "Tunggu Veronica ... jangan pergi." Helena membelalak, tidak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar. "Tak kupercaya kamu lebih memperhatikan perempuan ini daripada aku yang jelas-jelas ada