Keesokan harinya. Matahari mulai menampakkan sinarnya dan cahayanya menembus celah-celah jendela yang menerangi sebuah kamar yang di dalamnya, terdapat sepasang suami istri yang masih tertidur lelap dibawah selimut putih, dengan saling memeluk satu sama lainnya. Kamar itu terasa sangat hangat dan kedamaian telah menyelimuti hati keduanya. Namun, semua itu hanyalah sebentar. Karena dari arah luar terdengar suar orang berteriak keras karena dia sedang terbakar api amarah. *** Di depan pintu rumah Parman. Saat ini, seorang pria muda yang berpenampilan norak pun berjalan dengan tatapan penuh amarah dan dibelakangnya ada tiga orang preman yang mengikuti dirinya. Pria itu tidak lain adalah Jamal dan dia saat ini merasa sangat marah, saat pagi dia baru bangun tidur, mendengar jika tadi malam