Di tempat lain. Tut … Tut … Tut …. Panggilan pun berakhir dan Marcel merasa sangat terkejut hingga dia menatap layar ponselnya berkali-kali. "s**t! Sejelek ini kah sinyal di sana? Aku masih mau bicara dengannya, tapi sinyal tidak mendukung sama sekali," umpat Marcel yang hampir melempar ponselnya, tapi dia tidak jadi karena ponsel itu adalah satu-satunya yang memiliki nomor milik Gladys. Sehingga, Marcel pun mengurungkan niatnya. "Baiklah, aku tidak jadi membuang kamu. Karena ada nomor dia di sini. Kalau tidak ada nomor dia. Kamu sudah habis aku lempar saat ini juga," ucap Marcel yang bicara sendiri sambil menatap layar ponselnya itu. Marcel seperti orang gila, yang bicara sendiri dan itu membuat asistennya yang baru saja datang, langsung menepuk dahinya. "Ada apa dengan bos? Kenapa