Pagi yang sibuk. Dara baru saja menaruh hair dryer di meja rias ketika Fean keluar dari lorong keberadaan kamar mandi di kamar mereka. Fean yang masih telanjang d**a dan hanya melilit tubuh bagian bawahnya menggunakan handuk putih, tampak kesulitan memasang perban di tangan kanannya. Keadaan tersebut membuat Dara tidak tinggal diam. Dara yang sudah memakai dress selutut tak berlengan, warna merah permen, buru-buru menghampiri sang suami. Ia melangkah sambil sesekali menyugar ke belakang rambutnya yang tergerai dan bermaksud membantu sang suami memasang perban.
“Aku rasa lebih baik jangan diperban saja karena gerak tangananku pun sudah sangat leluasa,” ucap Fean ketika Dara dengan serius mengambil alih kesibukannya memasang perban di tangan kanan.
“Ikuti saran dokter saja biar hasilnya ma
