“Aku punya tugas kuliah dan bikin aku wajib survei lapangan.” Arkana melirik canggung Lita yang masih duduk di sebelahnya. Gadis itu masih sibuk makan di dapur kediamannya. Bak! Baru saja, Arkana nekat menendang salah satu kaki kursi yang Lita duduki. Lita yang masih mengunyah pasta dalam mulutnya, berangsur menatapnya dengan tatapan sebal. “Kamu kenapa sih?” tanya Lita yang buru-buru mengambil segelas air putih di sebelah tangan kanannya. Ia buru-buru minum sambil menunggu Arkana yang malah bungkam. “Memahami kamu beneran susah. Aku sampai mikir, masa iya ini bocah suka aku. Kan enggak mungkin banget, apalagi aku lebih tua dari kamu!” ucap Lita mengomel sesaat setelah ia beres minum. “Ya memang enggak mungkin. Enggak mungkin juga aku suka kamu!” Arkana yang tetap tampil rapi dan meman