Senyap. Semua fokus mata tertuju pada Dara yang duduk di hadapan hakim dan semua peserta sidang. Kegamangan sungguh menimpa hati Azura dan Danian yang melepas sang putri menjadi saksi korban dalam persidangan kasusnya dan Billy. Berkaca-kaca keduanya menatap sang putri yang tampak sangat tertekan tetapi terlihat jelas berusaha tegar. Dara menceritakan semuanya dengan berkaca-kaca sekaligus gemetaran. Suaranya pun terdengar berat sekaligus sengau. Dari belakang Danian, Fean sampai berdiri, tak tega dan memang tak rela membiarkan sang istri harus mengorek luka yang telah membuat Dara trauma berat, dan otomatis tak akan pernah bisa benar-benar kering apalagi sembuh. “Yang Mulia, istri saya trauma. Tolong hentikan karena sebelum ini pun, istri saya sudah memberikan keterangannya!” lantang F