“Jangan susul mereka, Bil! Kamu ini ih, nekat banget. Keputusan kamu tetap maju merebut Fean dari Dara, sama saja bunuh diri. Mereka saling mencintai, bahkan cinta Fean begitu besar kepada Dara!” Gracy langsung mengomel. Di hadapannya, Nabilla tengah mengemasi barang-barang yang menghiasi tempat tidur. Semua itu Nabila masukan sekaligus susun asal di koper berukuran sedang yang juga masih ada di tempat tidur. Nabila menatap Gracy dengan tatapan heran. “Cukup lihat saja karena aku pun enggak minta bantuan kamu!” cibirnya kesal. Gracy menghela napas dan makin merasa tak habis pikir. “Ingat, bukan aku yang merebut Fean, tetapi Dara. Dari bayi, wanita itu sudah menjadi orang ketiga dalam hubungan kami, Gracy!” ucap Nabila. Gracy menggeleng. “Ya ampun, bisa-bisanya kamu sampai berpikir begi