127 : Arkana, Sang Satelit Lita

1768 Kata

Sekitar pukul setengah enam pagi, Lita sudah terjaga dan menjadi bagian dari antrean calon penumpang di stasiun Pasar Senen, Jakarta. Sebuah koper berukuran sedang warna hijau, ada di sisi kanannya dan ia cengkeram pegangannya menggunakan tangan kanan. Lita merasa sangat bersemangat. Saking semangatnya, meski di belakangnya ada sang ajudan, Lita sengaja membawa semuanya sendiri termasuk ransel kecil yang menghiasi punggungnya. Jujur, awalnya Lita benar-benar ingin melarikan diri tanpa kawalan sang ajudan yang diutus khusus oleh tunangan rahasianya. Namun karena memikirkan nasib sang ajudan yang pastinya bisa langsung bermasalah andai ia sungguh melakukannya, Lita tidak tega. Lita membiarkan ajudan bernama Xin itu untuk ikut serta dengannya. Ia memintanya untuk tak sekadar mengawal, melain

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN