8. I Will Never Give Up Bayu memasukkan motor ke garasi. Ia berjalan masuk ke dalam rumah. Tangannya bersedekap menahan dingin. Jaket dan bajunya yang basah tertimpa hujan, ia tinggalkan di kontrakan Firda. Rayga yang tengah mengetik materi untuk bahan mengajar besok, melirik kakaknya yang melangkah masuk tanpa menyapanya. Rayga bisa menebak dari mana kakaknya barusan. Rayga menghela napas panjang. Ia tahu, Firda dan Bayu masih saling mencintai. Pesan-pesan w******p yang ia kirimkan pada Firda, jarang sekali dibalas. Kalaupun dibalas, hanya balasan singkat, tanpa basa-basi bertanya kabar atau apa. Namun wanita itu bisa begitu mudahnya menerima Bayu di kontrakannya. Rayga mencoba mengubur perasaannya meski sulit. Di satu sisi, dia ingin memperjuangkan Firda dan bayinya, di sisi lain

