Sentuhan lembut di bahu membuatku bangun dari mimpi indah semalam. Ya, malam tadi terasa begitu nyata. Seseorang yang lama kucintai akhirnya bersamaku. Perlahan aku membuka kedua mata, senyum hangat Harry menyambut pagiku. Ternyata semalam memang bukan hanya mimpi. Dia nyata. Ya, Harry, cinta pertamaku. Dia ada di sampingku saat ini. Mengingat kejadian semalam mengundang semburat merah di pipiku. "Pagi, Cantik!" sapanya. Ia tidur miring menghadap ke arahku. Kepalanya disangga dengan satu tangan. "Jangan melihatku seperti itu, aku malu!" ucapku sambil menutup wajah dengan selimut. Harry malah membuka selimut yang aku gunakan untuk menutup tubuh hingga wajah. "Hei, kenapa harus malu?" Harry mengelus lembut pipiku dengan ibu jarinya. "Aku malu, Harry!" ucapku. Sungguh, pagi hari pertama