Ketiga Manjiro terkesiap saat seolah melihat kenangan masa lalu di depan mata. Dimana ada seorang serupa mereka tengah berperang melawan musuh yang tak diketahui jumlahnya. Ada sekitar lima puluh, bahkan seratus orang dengan sebuah samurai di tangan. Sudah tak dapat dideskripsikan lagi seperti apa kondisi pria yang serupa ketiganya. Tubuhnya penuh luka bahkan tangan kirinya yang terpotong masih mengeluarkan darah. Sling! Sling! Clang! Bunyi pedang yang beradu terdengar bising di telinga. Crush! Untuk kesekian kalinya pedang pria itu kembali berlumuran darah setelah menebas leher musuh. Pertarungan pun berlanjut meski Manjiro ketiga nyaris tak sanggup melihat semuanya hingga merasa mual dengan banyaknya darah yang tumpah. Bahkan ia seolah dapat mencium aroma anyir dari darah-darah yang

