“Pagi Nisa … “ suara Cinta membuat Nisa yang sudah nampak sibuk di meja kerjanya di lobby kantor mendongak mencari sumber suara. Wajah cantik yang seringkali menyapanya ramah setiap kali bersua dengannya dia temukan tengah berjalan sambil menenteng satu kresek kecil yang pasti berisi makanan pengganjal sarapan pagi. Cinta tahu kalau rumah Nisa cukup jauh dari kantor dan seringkali gadis itu tak sempat sarapan seperti ceritanya selama ini. Itulah hal sebenarnya yang melatari kepedulian Cinta selama ini pada teman-temannya dengan seringkali membawakan mereka jajanan sekedar untuk pengganjal perut di pagi hari.“Hai, Pagi Cinta … apa kabar dengan Pak Ronggo di depan?” jawab Nisa dengan cengengesan khas-nya. Cinta tertawa, berdiri di depan meja kerja Nisa kemudian menyerahkan jajanan yang di b