“Apapun yang kamu lakukan, itu tidak membuat kamu lebih berharga dimata Seline.” “Tan? Dia punya orangtua narapidana loh. Tante yakin mau punya menantu kayak dia?” “Itu gak mengurangi nilai plus yang ada pada Seline. Saya tetap akan memintanya menjadi menantu saya. Jadi jelas ya, Nak? Kamu harus tahu batasan dan berhenti mengejar Zain. Yang Zain inginkan itu hanyalah Seline.” Wanita itu mengepalkan tangannya tampak tidak terima, dia menarik napas dalam kemudian memalingkan wajah dan melangkah pergi dari sana tanpa mengatakan apapun lagi. meninggalkan Ibu Aini dan juga Seline yang masih didalam rangkulannya. Ibu Aini berdecak kesal. “Dasar wanita gak tahu malu. Ngejar-ngeja Zain udah tahu anaknya gak mau sama dia,” gumamnya menumpahkan kekesalan. Menoleh pada Seline yang tampak murung me