CHAPTER 30 – BELIEVE Jessy melingkarkan tangan kecilnya memeluk pinggang pria yang tengah membelakangi dirinya itu. Pria yang tak lain adalah Liam Peterson itu memandang lurus ke depan, menatap penampakan malam hari kota New York. "Ada apa? Kenapa tidak tidur?" tanya pria itu. "Yang dikatakan Daddy itu benar, aku tidak apa-apa," bisik Jessy seraya mengencangkan pelukannya. Liam membalikkan tubuh, menangkup wajah wanita itu dengan kedua telapak tangannya. "Kau tahu, bertahun-tahun aku berusaha agar bisa membawanya ke tempat itu. Aku mengabaikanmu, menahan segala kerinduanku hanya lewat photomu. Tetapi setelah semua yang kulakukan, Daddy datang dan merusak semuanya." Liam menghembuskan napas lelah. "Dia sudah meminta maaf," bisik Jessy lembut. "Kau saja sulit untuk memaafkan

