CHAPTER 28 – CONFUSED
Liam sesekali memijat pelipisnya lelah, beberapa hari ini pekerjaan kantornya benar-benar menguras tenaga dan pikiran. Pria itu terpaksa terbang langsung ke London untuk menangani masalah di kantor cabangnya yang di duga mengalami penggelapan dana. Dia bahkan tidak sempat makan dengan teratur, bahkan menghubungi Jessy saja tidak.
Ah, memingat nama gadis itu membuat Liam tersenyum samar. Kecerewetan dan kegalakannya benar-benar memukau Liam dengan sempurna.
Dulu, tepatnya empat tahun yang lalu, saat pertama kali Liam melihat Jessy di rumahnya, hatinya sudah bergetar aneh. Dia merasa ingin dekat dan melindungi gadis itu, tetapi dia tidak punya keberanian.
Liam masih ingat, tujuh belas tahun yang lalu ibunya pergi. Meninggalkan dirinya dan Albert begitu saja be
