Agni mengusap matanya yang berair. Pertanyaan dari Ezio membuatnya kembali mengingat sosok Bima, almarhum suaminya. Membuatnya kembali mengingat kenangan dengan pria itu sekaligus membuatnya kembali merindu. "Lalu, Bu, apa Ibu punya seorang putra atau putri, mungkin?" tambah Ezio. "Ya, aku punya seorang putra. Dia meninggal saat usia dua tahun. Jika masih hidup, usianya sekarang sama dengan usiamu." Agni sampai bergetar saat mengucapkannya. Dua hal yang sangat memukul dan membuat dirinya lama berada dalam kubangan kesedihan, membuatnya menitikkan air mata. Tiba-tiba saja dia memeluk Ezio. Kuat sekali Agni mendekap Ezio. Sayang, andai kamu masih hidup sampai sekarang, kamu pasti tampan dan lucu seperti Ezio. Ibu sangat merindukanmu. Ibu sangat kesepian setiap hari. Entah saat itu Ezi