Kelas di mulai. Ezio duduk di kursi seperti biasanya. Biasanya anak itu aktif kala pelajaran dimulai. Namun kali ini dia nampak diam, tenang, seperti murid lainnya. Beberapa kali Agni melirik Ezio. Tumben sekali Ezio mendengarkan penjelasan dariku. Harusnya Agni senang tapi dia malah merasa aneh saja dengan ketenangan ini. Apa ada sesuatu yang mengganggu pikirannya? Apa karena lututku yang terluka? Yang menjelaskan jika Mas Niko dan aku keluar kemarin tanpa mengajaknya? Jika benar, maka lain waktu aku akan ajak Ezio tiap kali kami keluar. Ezio tiba-tiba saja menatapnya dengan mengedipkan mata. Entah apa sebenarnya yang ada di pikiran anak kecil itu, seolah sorot matanya mengatakan pada Agni untuk tetap tenang tak perlu khawatir. "Baiklah, buka buku kotak sekarang. Salin huruf yang

