"KENAPA BAYINYA NGGAK KELUAR-KELIAR ... ARGH!" Wala meringis, Flora terus teriak sambil mencengkeram lengannya, kadang dicakar, padahal dokter sudah menyarankan agar Flora tidak teriak, itu membuang energi. "Sakit! Sakit banget, Om, tolong!" Ya, gimana? Wala makin melilit. Haduh .... "Om Walaaa!" Begitu saja terus. Wala genggam tangan Flora dengan sama eratnya agar dia tak dicakar seperti sebelumnya, satu tangan Wala yang lain dia fungsikan untuk mengusap pinggang Flora. Kadang Wala memberi kecupan pada pelipis putri Agil yang sedang berjuang untuk darah dagingnya. Keringat sebiji jagung keluar, padahal Flora yang berusaha, tetapi Wala ikut-ikutan berkeringat. Tuhan .... "Ayo, Bu ... sedikit lagi." "DARI TADI SEDIKIT LAGI, TAPI MANA?! ARGH! NGGAK KELUAR--" "Nah, kepalanya sudah