"Laut, udah tidur?" Saat Wala mengetuk pintu kamar putranya. Tak lama dari itu, pintu terbuka, muncullah sosok yang tingginya tidak seberapa dibanding Wala. Dia pun senyum menatap Laut di sana. "Belum, Papsky. Laut masih belajar." Ah, iya ... anaknya yang itu memang serajin ini. Entah karena apa, tetapi Laut lebih suka berjibaku dengan buku atau alat tulis, baik itu menggambar atau membaca cerita dari buku anak-anak yang Flora belikan. "Papsky masuk, ya? Kita ngobrol." Sambil senyum, Wala berkata begitu. "Boleh." Pintu kamar itu Laut buka lebar-lebar, lalu berlari kecil menghampiri ranjang, mempersilakan papsky-nya duduk menyusul. Namun, sebelum itu Wala sempatkan untuk menutup rapat pintu kamar putranya dulu, kemudian berjalan mendekat sambil sekilas melirik meja belajar, seulas sen