Tiga Puluh Satu

2000 Kata

Kenzi selalu menghindari Ellea seharian ini, sangat jelas terlihat. Ketika mereka hampir berpapasan, Kenzi selalu membalik tubuhnya atau berjalan ke arah lain. Ellea hanya mendengus meski matanya sangat panas. Ingin mengeluarkan air matanya. Sekuat tenaga dia tahan. Sampai malam hari ini, Kenzi tak juga pulang ke rumah. Ellea makan malam seorang diri karena kedua anaknya sudah makan. Dia harus makan demi janinnya, dia tak mau mengalahkan janin ini. Dia menahan tangisnya, namun air mata itu tetap jatuh. Dia makan sambil menangis, betapa menyesakkan yang dia rasa. Sakit sekali. Dia mengusap air mata dengan punggung tangannya dan terisak. Namun mulutnya harus tetap mengunyah. Tak pernah dia alami sebelumnya, sesedih ini ketika dia mengandung. Bukankah Kenzi harusnya senang, di usianya y

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN