Dua Puluh Dua*

1784 Kata

Ellea tengah membuat sarapan ketika Tiara melewati dapur menuju ruang laundry dengan membawa pakaian kotornya. Kenzi masih berolah raga, dia memang rutin berlari hampir setiap hari. “Tiara!” panggil Ellea, gadis itu menoleh pada bibinya itu sambil terdiam, panggilan Ellea sepertinya terdengar agak keras. Ellea pun menghampiri Tiara dan melihat ke arah tumpukan baju di tangannya. “Mau dicuci?” tanya Ellea. Tiara terdiam melihat ke arah pandangan mata Ellea. “Kenapa, Tan? Kata Om taruh saja di mesin cuci?” ujar Tiara. Ellea menarik napas, dia tiba-tiba merasa khawatir jika menyakiti hati Tiara, padahal sejak tadi dia sudah mencoba merangkai kata agar tidak menyinggungnya. “Karena Om yang bertugas cuci pakaian, kalau bisa untuk pakaian dalam kamu cuci sendiri ya, dicuci tangan juga

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN