89. Bisikan Rivan

2336 Kata

Tiga hari kemudian … “Kenapa aku enggak sembuh-sembuh, ya, Mas?” aku menatap Mas Rivan dengan tatapan bersalah. Aku baru saja muntah-muntah karena perut rasanya tidak enak dari semalam. Semalam masih bisa kutahan, tetapi tidak dengan pagi ini. Semuanya keluar sampai badan rasanya sangat lemas. “Karena keadaan memaksamu untuk sembuh dan aktivitas berat di saat badan masih dalam tahap pemulihan. Jadi, ya, tumbang lagi, tumbang lagi. Mas enggak kaget, sebenarnya.” Aku menunduk. “A-aku minta maaf …” “Udah, enggak usah minta maaf terus. Kamu bukan satu-satunya pengantin yang malah sakit di hari pernikahan. Masih bagus karena baik di Jogja ataupun di Jakarta kamu bisa tahan dan tumbangnya nunggu selesai. Jadi acara bisa berjalan dengan lancar tanpa hambatan.” “Sebenarnya sejak kemarin sore

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN