Tampak seorang lelaki mendekati paruh baya keluar dari sebuah ruangan yang bersebelahan dengan ruangan private yang akan keluarga Narendra masuki. Seorang perempuan yang usianya tidak jauh berbeda dengan Evelyn muncul setelahnya. "Tuan Dirga dan Tuan Harsa, selamat siang!" sapa lelaki itu seraya menunduk hormat. "Selamat siang. Anda ... maaf, siapa yah?" tanya Dirga tak kenal, tetapi sembari berusaha mengingat. "Saya Rizki, Tuan Dirga, manajer keuangan di kantor cabang." "Pak Rizki, kantor cabang?" Dirga mengulang sambil otaknya yang masih mencoba mengingat. Seluruh anggota keluarganya menatap Dirga dan lelaki bernama Rizki secara bergantian. "Maaf, Pak Rizki, saya tidak ingat." Dirga tampak menyesal. "Tapi, saya ingat dengan nama Bapak. Mungkin karena belum pernah bertemu sebel

