"Bagaimana bisa? Dan lagi, seorang anak kecil?" gumam Sirius, menyadari bahwa yang baru memakan api dihadapannya, adalah seorang gadis kecil. "Bibi…! Sudah beres! Kau bisa keluar!" Sang gadis kecil, berseru kearah pintu masuk Jurang Misterius. *Tapp…!! "Hmmm…?" Sesosok gadis lain lebih dewasa, tepatnya pada umur remaja, melangkah keluar. Segera memasang raut wajah buruk begitu melihat pemandangan sekitar. "Kau… Yang melakukan semua ini?" tanya gadis tersebut, tak lain adalah Kalina. Menatap tajam pada pisau berlumur darah pada genggaman tangan Sirius. Sirius sendiri, hanya diam saat mendengar pertanyaan Kalina. Melirik sekitar, seperti sedang merencanakan sesuatu. "Bibi…! Ada apa?" Gadis kecil, bertanya dengan intonasi serta raut wajah polos. "Laluna, orang-orang disekitar, adalah