'Sungguh lorong yang sangat sempit!' Gumam Jasia dalam hati, ketika melihat lorong sempit yang merupakan pintu masuk dari jurang Misterius dihadapannya. Lorong ini selain sangat sempit, juga terlihat sangat mencurigakan, dengan berbagai prasasti serta ukiran formasi yang tampak sangat kuno di hampir seluruh sisi-sisi dindingnya. Jika bukan karena percaya sepenuhnya kepada Theo, mungkin saat ini Jasia akan ragu apa harus masuk kedalam lorong ini seorang diri. Setelah mengamati lorong di hadapannya beberapa saat, Jasia mencoba memantapkan dirinya untuk terakhir kali, kemudian mulai membuka peta yang diberikan Theo. "Hmm… aku akan bertambah kuat!" Gumam Jasia, memberi semangat kepada dirinya sendiri. Sejurus kemudian melangkah memasuki lorong dihadapannya. ** (Didalam Jurang Misterius)

