"Terima kasih, Rega. Sebentar lagi kamu juga akan menyusul." Adam menunjuk ke arah perut buncit Dila. Rega tersenyum, tangannya terulur mengusap perut istrinya. "Kamu benar, Adam. Aku bahkan tidak sabar ingin melihat dia lahir ke dunia." Rega tersenyum bahagia, membuat Dila ikut tersenyum. Merasa bahagia karena akhirnya pria yang sangat dicintainya itu merasa bahagia bersamanya. Selama ini, Dila sangat tahu kalau suaminya itu masih sering memikirkan Alya, mantan istrinya yang membuat Rega kesulitan untuk move-on Pernikahannya dengan Rega adalah pernikahan terpaksa. Seandainya saat itu Rega tidak menidurinya dengan paksa saat dalam keadaan mabuk, mungkin sampai saat ini hubungan Dila dan Rega masih sebatas bos dan atasan dan juga sahabat baik. Dila bersyukur, dari kejadian malam itu
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari