"Aku mohon ...." Adam menatap Rega dengan tatapan menghiba. Sementara Rega menatap Adam dengan tatapan kesal. "Arka adalah anakku, Adam. Kau tidak bisa melarangku untuk bertemu dengannya." Rega berusaha menahan emosinya. Pria itu sangat kesal mendengar ucapan Adam. Semenjak mengetahui kalau Arka adalah putranya, Rega begitu bahagia. Dunianya yang hampa semenjak kepergian Alya seolah kembali bersinar. Meskipun Rega mengakui, kalau ia begitu tersiksa saat melihat Alya begitu bahagia bersama Adam. Bagaimana tidak tersiksa? Kalau setiap ke rumah Alya untuk menemui Arka, Rega harus menyaksikan orang yang dicintainya bermesraan dengan orang lain. "Bisakah kau tidak menemui Arka dan Alya lagi?" ulang Adam. Pria itu masih menatap Rega dengan wajah memelas. "Hentikan omong kosongmu, Adam!" Reg