Rega memijat kepalanya yang berdenyut sakit. Semalaman ia tidak bisa tidur. Arabella berulang kali membangunkannya karena Revano terbangun dan menangis. Akhirnya Rega pun mengalah. Niat ingin tidur di kamar Alya, gagal sudah. Rega melangkah dengan gontai menuju kamar mandi. Seandainya saja pagi ini tidak ada rapat penting, mungkin Rega memilih untuk tidur saja daripada masuk kantor. Selesai mandi, Rega melangkahkan kakinya ke arah dapur. Ia melihat Mbok Narsih sedang menyiapkan sarapan. "Pagi, Mbok," ucap Rega sambil tersenyum tipis. "Selamat pagi juga, Den Rega." Mbok Narsih membalas senyuman majikan tampannya itu. "Apa Non Arabella belum bangun, Den?" Kenapa dia tidak ikut sarapan?" Mbok Narsih memberikan piring yang sudah berisi nasi putih pada Rega, membuat Rega menatapnya dengan