"Benarkah? Kamu setuju pindah ke Jakarta, Sayang?" tanya Martha dengan wajah berbinar. Perempuan paruh baya itu terlihat senang. "Iya, Ma. Kalau Adam pindah ke Jakarta, aku akan ikut dengannya." "Sayang ...." Adam menatap Alya tak percaya. Sementara Alya menganggukkan kepalanya. "Apa kau yakin? Aku tidak akan memaksamu kalau kau tidak mau pindah ke sana. Aku masih sanggup kok, bolak-balik dari sini ke Jakarta." Adam mencoba meyakinkan Alya. Sesungguhnya dia memang ingin sekali pindah ke Jakarta biar dia tidak pulang pergi ke Jakarta saat mengurus pekerjaannya. Hanya saja, Adam tidak mau memaksa Alya. Apalagi Adam sangat tahu alasan kenapa perempuan itu tidak mau diajak pindah ke Jakarta. Alya memegang tangan Adam. "Maafkan aku karena selama ini aku tidak mau menuruti keinginanmu." "