Kedua mata Thomas terbelalak mendengar ucapan Martha. Pria itu tidak menyangka kalau perempuan paruh baya di depannya itu ternyata mengetahui rencananya. Pria itu pikir, tidak ada satu orang pun yang mengetahui rencananya. Namun, ternyata dugaannya salah. Perempuan paruh baya di depannya itu ternyata mengetahui semua rencananya untuk mengambil Revano. "Kamu pikir, kami tidak tahu apa maksud kedatangan kamu?" Martha tersenyum mengejek. "Setelah kamu pergi bertahun-tahun, kemudian tiba-tiba kamu muncul dan mengakui kalau Revano adalah darah dagingmu? Kamu benar-benar pria tidak tahu malu!" Martha menatap tajam ke arah Thomas. "Gara-gara kamu dan perempuan itu, Rega kehilangan kebahagiaannya karena kamu membiarkan perempuan licik itu mengaku kalau anak dalam kandungannya saat itu adalah a