Rega menghembuskan napas panjang, pria itu terduduk di sofa sambil menjambak rambutnya. Sementara Mbok Narsih langsung kembali ke belakang. Asisten rumah tangga itu menatap majikannya dengan iba. 'Sekarang Den Rega baru merasakan bagaimana rasanya kehilangan Non Alya. Seandainya saja saat itu Den Rega tidak menyakiti hati Non Alya, mungkin Non Alya masih ada di sini.' Rega dengan bimbang menatap kedua surat di tangannya. Surat itu adalah untuk dirinya dengan Alya. Karena saat itu Alya masih tinggal bersamanya, jadi Rega memberikan alamat rumah yang sama juga pada pihak pengadilan. Surat itu adalah surat panggilan sidang yang kedua. Saat sidang pertama, Rega tidak hadir dan menyerahkan semua urusannya pada kuasa hukumnya. Sementara Alya tidak hadir karena dia sudah pergi dari rumah. Sa