Sekitar pukul enam sore Kirana sudah berada di dalam commuter line yang meluncur menuju ke stasiun dekat tempat tinggalnya. Awalnya Yudistira memaksa ingin mengantarnya pulang, tapi Kirana menolak, karena jarak kosan ke rumahnya cukup jauh dan memakan waktu. Dia tidak mau menyusahkan pria itu dengan bolak-balik mengantarnya. Getar ponsel di tasnya memecah kesunyian, dan dengan gerakan lamban, dia mengambilnya. Sebuah pesan dari Amira. [Jangan bilang kalau kamu enggak pulang.] Dada Kirana sesak. Di usianya yang sudah dewasa ini, dia masih diperlakukan seperti anak kecil yang harus selalu diawasi. Dan dia tahu betul alasan di baliknya—Amira takut melihatnya bersama Yudistira, mantan suami yang menolak untuk rujuk. Dengan jari yang sedikit gemetar, dia membalas, [Aku sudah di kereta.] B