“Ari... jangan ada lagi yang lo sembunyiin dari gue ya?” pinta Della sebelum meninggalkan rumah mungil yang Ari tempati. Ari masih harus memulihkan kondisinya lebih dulu sebelum pindah ke Melbourne bersama Haven. Della sungguh berharap keduanya bisa berbahagia. Ia sudah mencoba bicara dengan Theo dan Ajeng, dan sepanjang komunikasi mereka, keduanya terlihat tak keberatan dengan kondisi Ari. “Kak Della nanti main-main ke Melbourne ya?” “Iya. Kan kita juga ngimpor makanan produksi perusahaannya Om Theo dan Haven. Pasti sesekali aku ke sana.” “Sering-sering juga boleh Kak....” “Iya. Tenang aja.” “Maafin Ari ya Kak....” “Maafin Kak Della juga ya Ri....” Genggaman tangan Fadell menguat, membuat Della menoleh menatap sang suami. Di belakang mereka Kimi dan Batari tertidur pulas.