Axell menghampiri ibunya yang sedang menyantap potongan mangga di dapur. Dia mengecup kening ibunya dengan lembut dan duduk di sampingnya. “Kenapa?” Tanya ibu Axell dengan Mata mendelik, curiga jika anaknya bertingkah manja begini pasti karena ada maunya. “Mi, jangan marah ya?” “Hmmm,” “Resepsi pernikahan nanti, Axell pengen Mala pakai kerudung-” Axell menggantung kalimatnya menunduk, tak berani menatap mata ibunya, dia tahu tatapan yang diberikan ibunya pasti adalah tatapan terluka. Ibu Axell meletakkan garpu ke piring dan membalik kursi roda dengan tangan memutar rodanya. Ya meskipun mampu membeli kursi roda otomatis namun dia tak mau melakukan itu karena dia juga perlu melatih otot tangannya agar tidak kaku. “Mi, mau kemana? Axell bantu,” Axell memegang pegangan kursi roda, n