Tiga Puluh Lima

1942 Kata

Mala memutuskan untuk sholat dzuhur lalu istirahat di kamarnya, kebetulan Mba Agnes memang akan berada di rumah sampai Axell pulang kerja nanti. Karena itu dia tak perlu khawatir menyiapkan makan ibu Axell. Ketika sedang berbaring, telepon genggam Mala berdering, ada panggilan masuk dari Axell. “Halo,” “Maaf ya tadi handphone aku silent saat meeting dengan klien besar perusahaan, mas Sammy kan lagi diluar kota,” Axell terdengar lelah, mungkin meeting tersebut berakhir alot. “Iya Ay, enggak apa-apa, tadi… ehm gak jadi deh nanti aja kalau kamu pulang ngomongnya.” “Kenapa?” Mala menggeleng, tak sadar kalau Axell tentu tak bisa melihat gerakannya, “Ay? Kamu enggak ada masalah sama mami kan?” Mala menangis tak kuat menahan air matanya. “Sayang, kenapa? Cerita sama aku ya, please,” pint

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN