14

942 Kata
Hari ini hari yang penting untuk Safira. Karena sidang skripsinya akan digelar hari ini. Ia sudah mempersiapkan segalanya untuk hari ini jadi tak ada alasan untuk gagal. Walaupun rasa gugup tetap saja ada tapi semalam dan tadi pagi Kafka sudah video call dengan Safira dan memberikan semangat padanya. Safira begitu merindukan sang suami. Padahal baru 1 Minggu Kafka pergi ke Inggris tapi ia sudah sangat merindukan suami mesumnya itu. Apalagi Safira masih harus bersabar karena Kafka masih lama disana. Tadi Daddy dan Bianca juga sudah menelpon memberikan ia semangat. Jadi ga ada alasan untuk Safira untuk takut. Safira segera berangkat ke kampus. Ia tak ingin terlambat untuk mengikuti sidang skripsi Kafka baru saja bangun dari tidurnya karena kemarin ia harus banyak melakukan adegan fighting yang menguras tenaga. Tapi ia harus segera menyelesaikan semua pekerjaannya sebelum ia bisa pulang lagi ke Indonesia. Dan yang pasti bisa langsung ketemu dengan Safira. Ia begitu merindukan isterinya itu. Padahal baru beberapa hari ia tak bertemu dengannya tapi rasanya ia sudah begitu kangen padanya. Ketika sedang asyik melamun tiba-tiba hpnya berbunyi. Kafka segera mengangkatnya setelah melihat siapa yang menelepon. "Pagi Tuan Kafka." Kata seseorang di seberang telepon "Pagi. Bagaimana progres tugas yang saya berikan kepada kamu." Tanya Kafka to the point "Iya Tuan Kafka. Saya sudah mencari semua informasi yang Tuan minta. Dan semua setelah mendapatkan informasinya, ternyata semuanya sesuai dengan apa yang Tuan duga. Saya akan menyerahkan semua berkasnya segera ke tempat Tuan." kata pria di seberang telepon "Shittt!!!!!" kata Kafka mengumpat " Ok kamu terus cari informasi lain secara terperinci dan laporkan kepada saya kalau menemukan hal baru lagi. Serta kirim semua berkasnya ke saya segera." perintah  Kafka tegas "Baik Tuan." Jawab seseorang di seberang sana Sambungan telepon pun terputus. Kafkasegera mengusap wajahnya kasar. Tampak raut wajah bingung dan takut terlihat jelas di wajah Kafka setelah mendengar kabar dari telepon. Apa yang ia khawatirkan benar terjadi. Di masa lalu ternyata Papanya dan Daddynya Safira punya masalah pribadi yang kelam. Sehingga membuat mereka berdua selalu bersaing soal bisnis. Dan sekarang perusahaannya sedang mengalami masalah dan hanya Daddy Safira yang bisa membantu perusahaan keluarga Kafka. Kafka juga khawatir kalau mereka bertemu akan berdampak bagi dirinya dan Safira. Ia tak ingin membuat Safira bersedih dan terluka. Karena ia tahu isterinya itu sangat bahagia karena akhirnya bisa mempunyai keluarga. Karena sejak sang Bunda meninggal, Safira benar-benar hidup sendiri tanpa ada keluarga di sampingnya. Sampai ia bertemu dengan Kafka dan keluarganya. Safira sedikit bisa kembali merasakan hangatnya sebuah keluarga. Dan Kafka tak ingin wajah bahagia itu hilang dari wajah Safira. Karena bagi Kafka kebahagian Safira adalah hal mutlak baginya. Kafka segera mengambil hpnya dan menelpon seseorang di seberang sana. "Halo Kak ternyata yang kita khawatirin benar. Dan kita harus segera mencari jalan keluar buat masalah ini. Ka Mila tolong jagain Safira sampai aku pulang." kata Kafka meminta bantuan sang kakak melalui sambungan telepon "Ok kakak tahu. Kakak akan jaga Safira disini. Dan kakak juga akan bantu cari cara juga." Kata sang kakak di seberang telepon Sambungan telepon pun terputus. Untuk saat ini sang kakaklah yang dapat ia andalkan saat ini. Karena hanya kakaknyalah yang dapat ia percaya sampai saat ini. Sampai Kafka terus mencari cara untuk masalah ini. Ia pun segera mandi dan melanjutkan syuting hari ini. Karena Kafka tak mau jika Safira pergi darinya atau membuat Safira terlibat dengan masalah yang terjadi anatara keluarga Rainhard dan Stone. @ kampus Safira "Kak Fira selamat ya." Kata Bianca sambil memberikan sebuket bunga untuk Safira "Loh Bi ngapain kamu kesini?" tanya Safira yang merasa kaget dengan kedatangan Bianca " Aku kan mau kasih Kak Fira selamat udah jadi sarjana." kata Bianca sumringah "Loh emang kamu ga sekolah bukannya ini masih jam sekolah ya?" tanya Safira curiga "  Iya Kak aku bolos sekolah Kak tadi." kata Bianca sambil nyengir " Daddy tahu kamu bolos sekolah?" tanya Safira penuh selidik " Daddy ga tahu jadi Kak Fira jangan bilang ke Daddy atau ke Kak Alex kalau aku bolos. Kalau sampai mereka tahu aku bisa dicincang. Apalagi Kak Alex, pasti akan ngurung aku di rumah dan ga bakal ngasih uang saku." pinta Bianca memohon "Besok-besok jangan kayak gini lagi ya Bi. Kalau sampai kakak tahu kamu bolos sekolah kakak ga bakal segan-segan kasih tahu Daddy atau kak Alex." kata Safira luluh " Iya Kak Bia tahu. Makasi kak Fira." Kata Bianca sambil mencium pipi sang kakak Safira melirik cowok yang ada dibelakang Bianca. Bianca mengikuti arah pandang Safira dan tahu yang dimaksud Safira. Bianca pun menarik cowok itu. "Kak Fira kenalin ini Arian pacar Bia." kata Bianca malu-malu Arian pun bersalaman dengan Safira. Safira melihat pacar Bianca sepertinya cowok yang baik. Wajahnya juga tampan. Safira berharap pacar Bianca tak menyakitinya. Kalau sampai ia menyakitinya maka akan berhadapan dengan Safira. "Setelah ini Kakak ada acara?" Tanya Bianca sambil menggandeng tangan Safira " Kayaknya ga deh. Ada apa emangnya?" Tanya Safira " Gimana kalau kita makan bareng. Trus nanti kita ajak Daddy, Kak Alex, Kak Dya juga buat ikut bareng makan bersama." kata Bianca dengan semangat yang menggebu-gebu " Aku sih ikut aja. Kamu tinggal kabarin kakak aja. Nanti kakak langsung datang." kata Safira setuju " Ok Kak nanti Bia kabarin Kakak lagi." kata Bianca "Kalau gitu Bia pergi dulu mumpung bolos jadi aku mau jalan-jalan sama Arian dulu." kata Bianca sambil menggandeng tangan Arian dan pergi dari kampus Safira Safira hanya bisa geleng-geleng kepala karena melihat tingkah adiknya ini. Safira pun sudah asyik berfoto dengan para sahabatnya dikampus. Safira masih ga percaya kalau akhirnya menjadi sarjana juga. Safira sudah tidak sabar memberi kabar kepada Kafka tapi ia harus bersabar karena ia tahu disana Kafka sedang kerja. Ia pun memilih untuk mengekspresikan rasa senangnya pada para temannya.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN