“Kamu ada apa sama pacarnya Raina?” Tanya ku kepada Airaa beberapa saat setelah aku dan mama pulang ke rumah.Airaa diam, kemudian menatapku dengan tatapan yang sulit di artikan. Ia diam hingga seseorang membuka pintu, ayah ku. Wajahnya menunjukan ekspresi kekecewaan yang teramat mendalam. Rasanya aku ingin mengamuk. Namun tidak bisa, apapun tidak akan selesai jika di selesaikan dengan emosi. “Bisa kita bicara baik-baik?” Tanya ayah ku kepada Airaa. Wanita itu mengangguk kemudian duduk di tepian ranjang nya. Sementara aku? Aku hanya berdiri di samping ayah ku yang sangat marah. “Jelasin apa hubungan kamu sama Edo” Ucap papa ku, Airaa menunduk. Kudengar ia menarik napas dalam-dalam kemudian membuangnya pelan. Aku tau bagaimana gugupnya ia saat ini. “Saya sama Edo, pacaran om. Waktu saya m