PART 59 END (1)

1426 Kata

                Vanya harap – harap cemas menelfon mama nya, namun sudah satu jam lamanya tapi, mamanya Vanya belum angkat teleponnya juga. Setelah Revan dan ibu nya pulang, Vanya jadi panik sendiri, gak tau panik karena apa. Tapi demi apapun Vanya panik. Takut – takut jika nantinya ia salah mengambil langkah.                 “Duhh mama” Vanya mendesis pelan, kemudian ia menundukan kepalanya, memijat kepalanya pelan, sambil berdoa dalam hati kalau semuanya bakal baik – baik saja.                 Sudah dua malam Vanya tidak bisa tidur nyenyak, rasanya ada sesuatu yang memberatkan dirinya namun entah apa, perihal Gavin? Perihal Revan? Atau perihal keputusan mama nya mengenai dengan siapa ia nantinya akan bersama? Mungkin ada di pilihan terakhir. Entah, Vanya benar – benar merasa ada di amb

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN