“Maaf ya?” Ucap Revan yang akhirnya kembali lagi ke rumah Vanya setelah mengantar ibunya pulang. “Maaf untuk apa?” Tanya Vanya yang bahkan masih mematung di depan pintu rumahnya “Maaf banget buat yang tadi , maksud aku , ibu , tiba – tiba banget. Maaf ya? Maaf banget” Vanya terkekeh pelan melihat Revan yang berulang kali minta maaf, padahal ia tak bersalah sedikitpun. Ya justru sebenarnya bagus, daripada banyak bicara tapi tidak beraksi sama sekali. Setelah itu Vanya pamit untuk istirahat, sebenarnya ia belum mengantuk, tapi demi menghindari percakapan serius dengan Revan. Ia akan lebih memilih untuk tidur. Kepalanya sungguh sangat berat karena Revan dan ibu nya tiba – tiba datang, sebenarnya jika saja Gavin tidak meminta waktu untuk menun