“Kamu masih kerjasama sama Mawar mas?”Tanya ku memecah keheningan di antara kami berdua,ia tetap fokus pada jalanan di depannya tanpa menoleh ke arah. Saat ini kami berdua sedang berada di jalan,dua minggu lagi adalah hari terakhirku bekerja sebelum mengambil cuti maka dari itu mas Gavin menjemputku di kantor katanya sekalian bersilaturahmi dengan bos ku. “Iya kenapa?” Aku membuang napasku kasar, aku bukannya tidak profesional tapi entah mengapa kedekatan mas Gavin dan Mawar terbilang aneh. Bagaimana tidak, Mawar selalu saja menumpang di mobil mas Gavin tiap kali mereka ada kunjungan project,padahal logikanya mereka tidak se kantor dan Mawar sendiri punya mobil dan sopirnya sendiri. Aku tahu itu semua ketika aku merasa ada yang aneh dari mobil mas Gavin, bau parfume yan