Dinda mengeratkan pelukannya pada leher Reza sembari tersenyum sangat sangat bahagia. Ini adalah kencan terbaiknya, bisakah ia merasakan perasaan ini setiap hari? "Kok udahan?" Tanya Dinda usai tak lagi merasakan gerakan dari Reza, pria itu menghentikan langkahnya usai keluar dari area taman lumayan cukup jauh. Saat ia menoleh ke belakang, ia juga sudah tak melihat petugas keamanan mengejar mereka. Mungkin mereka lelah, sama seperti dirinya saat ini. Masih baik para petugas keamanan tersebut tak membawa beban, sedangkan dirinya, ia merasa membawa beras satu kuintal. "Turun." Reza menurunkan Dinda dari punggungnya, dan anehnya, gadis tersebut tak mau melepaskan ke dua tangannya dari lehernya. "Turun!" Seru Reza pada Dinda. Gadis itu menggeleng kuat, ia tidak mau. "Gak mau!" Tolak Dinda