Reza berdehem pelan di depan pintu rumah Dinda, ia melihat gadis itu tengah berjalan ke arahnya dengan menundukkan kepalanya tanpa melihat ke arah depan. Ia berdehem agar Dinda menyadari kehadirannya lantas menatapnya. "Khem!" Dehem Reza dengan keras untuk yang ke dua kalinya usai deheman yang pertama tidak di dengar oleh gadis itu. Dinda menghentikan langkahnya, kepalanya mendongak menatap ke depan, sorot mata sendunya kini sontak langsung berubah menjadi bersinar. Apa ia tidak salah lihat? "Dari mana aja sih Lo? Lama banget gue tungguin dari tadi." Protes Reza sembari memberenggut pura-pura kesal. "Lo ngapain di sini?" Tanya Dinda dengan heran. Ia tidak sedang bermimpi kan? Kenapa ia melihat Reza berada di depan rumahnya? Menunggunya lagi. "Ada sesuatu yang harus gue kasih ke lo." Ce