Reza menatap ke arah meja kerjanya, di sana ada sesuatu yang sukses mencuri perhatiannya. Sebuah surat undangan untuk datang ke reuni SMA. Di raihnya selembar kertas tersebut lantas menatapnya sebentar. Sebuah reuni yang menyenangkan, tapi mungkin untuk tahun ini tidak akan semenyenangkan itu. "Selamat pagi!" Sapa Dinda yang baru saja masuk ke dalam ruangannya. Gadis itu pagi sekali sudah berada di kantor Reza untuk memberikan disain ruangan buatannya. Dengan senyuman yang merekah, Dinda berjalan mendekat ke arah Reza dan berdiri tepat di hadapan pria itu. Reza diam, tatapan matanya kini beralih pada sosok Dinda, sosok periang yang sampai sekarang masih memperjuangkan perasaannya. Tapi sayangnya, hatinya belum sepenuhnya milik Dinda, hatinya masih di kuasai oleh seseorang yang beberapa bu