21 : Last Shoot

1989 Kata

Gadis itu masih berkutat pada laptopnya. Tidak seperti biasanya, kini semua terasa sulit untuk kembali menulis. Beberapa kali ia sudah mendapatkan teguran dari penerbit namun Aeji belum sanggup menyerahkannya. Waktu telah menunjukkan pukul 12 siang. Sudah sekian kalinya Aeji melewatkan sarapan. Gadis itu muai mengotak-atik ponselnya. Restoran cina akan menjadi menunya kali ini. Aeji pun mulai memesan Jjajangmyeon kesukaannya. Tubuhnya pegal sekali. Tidurnya tak pernah nyenyak. Akhir-akhir ini perasaannya juga sedang tidak baik. Aeji memilih membersihkan apartemennya sebelum makan. Tempat ini sudah seperti kandang ayam yang tak terurus. Di sapu dan di lap semua sudut ruangan. Bisa di lihat betapa penuhnya keranjang sampah Aeji. Ceklek Saat ia hendak menaruh sampahnya di depan pintu, lan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN