6 : Friend

607 Kata
Semalam Aeji tidak tidur sama sekali. Matanya masih menatap laptop yang ada dihadapannya saat ini. Setelah mendapatkan pencerahan semalam, Aeji tampak semangat menulis ceritanya. Gadis itu menatap jam yang telah menunjukan pukul 8 pagi. Pantas saja kepalanya sudah mulai pusing. Sepertinya menghirup udara di luar sejenak dapat menolongnya. Akhirnya Aeji pun mengambil jaket tebalnya dan memakai celana training panjang untuk menutupi kakinya. Setelah cuci muka ia pun langsung beranjak keluar dari apartemen nya. "Uh? Sticky note?" Aeji menemukan sticky note di depan pintu apartemennya. *** Selamat Pagi. Semoga harimu menyenangkan - Tetangga sebelah Cho Kyuhyun *** Terlihat wajah bersinar di muka Aeji. Gadis itu tersenyum sendiri membaca tulisan yang berada di kertas itu. Dengan semangat ia pun berjalan keluar dari gedung itu. Benar-benar awal hari yang indah. The Man Next Door Suara ribut terdengar di studio dimana ia bekerja. Kyuhyun yang baru saja datang di suguhi oleh asistennya, kebetulan juga memiliki bakat memotret sehingga bisa menggantikan pria itu untuk sementara. Beberapa karyawan telah mendekat dengan Kyuhyun untuk membicarakan konsep cover majalah yang akan datang. Padahal hanya di tinggal sehari namun pekerjaan Kyuhyun sudah menumpuk. Beberapa jam telah berlalu. Tubuh Kyuhyun sangat pegal saat menuliskan rancangan yang akan di ajukan. Tiba-tiba sebuah tangan lentik telah bergelanyut di lehernya. Gundukan kenyal itu pun menggesek lengan Kyuhyun dengan sensual. "Oppa kenapa tidak menjawab pesanku?" "Maaf aku sibuk Yewon" Gadis itu yang disebelahnya tampak kesal. Entah mengapa Kyuhyun sedang tidak ingin di ganggu oleh gadis itu. Padahal sebelumnya Kyuhyun begitu menyukainya. Sebenarnya bukan salah Yewon, hanya saja Kyuhyun terlalu terbawa perasaan dalam hubungan mereka. "Oppa apa aku melakukan salah? Kenapa kau mendiamiku?" Kyuhyun pun akhirnya menatap Yewon. Di usapnya rambut panjang gadis itu. "Maaf Yewon, karena kemarin aku ijin jadi sepertinya hari ini jadwalku akan padat. Dan soal pesan maaf aku tidak tahu kau menghubungiku. Maafkan aku hm?" Yewon yang sedikit kesal akhirnya mengalah dan tidak jadi mengajak Kyuhyun jalan-jalan. Sebenarnya gadis itu ingin sekali berbelanja. Namun melihat kondisi Kyuhyun, ia pun mengalah. Waktu berlalu begitu cepat. Sudah sore hari Kyuhyun pun langsung menuju ke apartemennya badannya pegal sekali. Kali ini senyum pria itu langsung timbul melihat sebuah sticky note tertempel didepan pintunya. *** Terimakasih, semoga harimu menyenangkan - Tetangga sebelah Shin Aeji *** Kalimat yang tertulis memang biasa saja. Bahkan terdengar seperti mengcopy tulisannya. Namun Kyuhyun senang saat membacanya. Sepertinya pria itu sudah mulai aneh. The Man Next Door Aeji yang baru saja selesai mandi tiba-tiba mendengar suara bel berbunyi. Dengan sedikit terburu-buru. Gadis itu pun membukanya. Tubuhnya menegang saat melihat sosok dihadapannya. "Mau makan bersama?" ujarnya sambil membawa sepiring pajeon disana. Tanpa menunggu jawaban Kyuhyun pun langsung masuk begitu saja. Padahal baru kemarin mereka berkenalan namun Kyuhyun dengan santainya menyiapkan alat makan untuk mereka berdua. Aeji masih terpaku di tempat. "Tidak baik makan makanan cepat saji terus. Mulailah makan yang lebih sehat" "Terimakasih tapi-" "Oppa" "He?" "Panggil aku oppa," ujar Kyuhyun membuat Aeji memerah. "Aku ingin mengganti makan malam mu kemarin. Jadi aku membuat pajeon ini sebagai gantinya" Aeji tersenyum mendengar pria itu berbicara, "Baiklah... op-pa" Kyuhyun melirik Aeji sejenak dan tersenyum dalam diamnya. Kedua manusia itu tengah menyantap makanannya. Namun mata Kyuhyun kembali tak fokus pada Aeji. Pria itu tahu pasti bahwa gadis itu baru saja usai mandi. Di lihat bagaimana basahnya kaos putih itu, menampilkan yang ada di dalamnya. "Oppa ini enak sekali," ujar Aeji yang mulai terbiasa. "Makanlah yang banyak," kata Kyuhyun sambil menaruh pajeon di atas nasinya. Aeji tersenyum malu akan hal itu. "Kau tidak bosan? Ku perhatikan kau sering sekali di rumah" Aeji meneguk air minumnya, "Aku memang suka di dalam ruangan. Aku tidak terlalu suka keluar rumah" "Kenapa?" "Hmm... Aku... sedikit susah untuk berinteraksi dengan orang baru" "Benarkah? Tapi aku merasa kita cukup dekat untuk lebih dari sekedar orang baru" Pipi Aeji memerah. Benar, entah mengapa Kyuhyun dengan mudahnya berinteraksi dengan Aeji. Membuat gadis itu nyaman  "Jadi... apakah kita bisa berteman?" "Teman?" Kyuhyun mengangguk. Aeji menatap tangan Kyuhyun yang masih menunggu balasannya dan akhirnya... "Baiklah, kita berteman"
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN